Car free day, Minggu 25 Februari 2018 pagi, jalan-jalan di alun-alun. Ada orang jualan tanaman buah-buahan, sebenarnya biasa jualan disitu tiap Minggu pagi, tapi kali ini saya tertarik untuk melihat-lihat tanamannya. Ada pohon durian, belimbing, mangga, jambu air, jambu biji, dan lain-lain masih banyak lagi. Saya tertarik dengan pohon jambu biji, sebenarnya memang sudah lama ingin punya tabulampot (maklum pekarangan sempit) jambu biji. Tanya-tanya ke penjualnya, ada beberapa jenis pohon jambu biji, semuanya hasil okulasi: jambu kristal, jambu pir, satunya lagi saya lupa. Akhirnya saya pilih yang jambu pir, penjual menawarkan dengan harga 50 ribu rupiah.
Beginiliah wujud pohon jambunya:
Gambar 1
Pohon Jambu Pir
Ciri-ciri pohon:
Usia : - (lupa nanya)
Tinggi : 110 cm
Buah : isi 1 Kg = 3 buah, bisa 2 buah, daging buah warna putih
Bentuk buah:
Gambar 2
Buah Jambu Pir
Sumber: https://s1.bukalapak.com/img/610357667/w-1000/jambu_biji_pier1.jpg
Gambar 3
Daging buah jambu pir
Sumber: http://www.bibitbuahku.com/blog/dua-jambu-biji-unik
Menurut penjualnya, jika mau dibuat tabulampot, sebaiknya pohon dipotong bagian atasnya kira- kira separuhnya, agar bercabang banyak dan rimbun sehingga bisa berbuah. Saya pikir, masuk akal juga sarannya. Tapi jika langsung diptong, sayang juga bagian atasnya terbuang, sebaiknya dicangkok saja, sekalian menambah jumlah pohonnya.
Sore harinya, pohon jambu saya tanam ke dalam pot, seperti ini:
Gambar 4
Pohon jambu pir ditanam di pot
Berikut ini gambar daun bagian atas:
Gambar 5
Daun pohon jambu pir bagian atas
Sementara masih ditaruh ditempat yang teduh, dibawah pohon jambu. Rencana besok akan saya cangkok baigan atasnya.